33. Dinamika Konflik & Jenis Konflik
Suatu pemahaman akan konsep dan
dinamika konflik telah menjadi bagian vital dalam studi perilaku
organisasional, oleh karena itu perlu untuk dipahami dengan baik. Pada
hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok
atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi,
atau dapat dikatakan juga bahwa konflik adalah segala macam interaksi
pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak yang terkait
Konflik terjadi karena adanya
interaksi yang disebut komunikasi. Hal ini dimaksudkan apabila kita ingin
mengetahui konflik berarti kita harus mengetahui kemampuan dan perilaku
komunikasi. Semua konflik mengandung komunikasi, tapi tidak semua konflik
berakar pada komunikasi yang buruk. Menurut Myers, Jika komunikasi adalah suatu
proses transaksi yang berupaya mempertemukan perbedaan individu secara
bersama-sama untuk mencari kesamaan makna, maka dalam proses itu, pasti ada
konflik. Konflik pun tidak hanya diungkapkan secara verbal tapi juga
diungkapkan secara nonverbal seperti dalam bentuk raut muka, gerak badan, yang
mengekspresikan pertentangan (Stewart & Logan, 1993:341). Konflik tidak
selalu diidentifikasikan sebagai terjadinya saling baku hantam antara dua pihak
yang berseteru, tetapi juga diidentifikasikan sebagai ‘perang dingin’ antara
dua pihak karena tidak diekspresikan langsung melalui kata – kata yang
mengandung amarah.
Jenis-jenis
konflik
konflik dibedakan menjadi beberapa macam :
·
konflik antara atau
dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya
antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi.
·
konflik antara
kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
·
konflik kelompok
terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
·
konflik antar satuan
nasional (kampanye, perang saudara)
·
konflik antar atau
tidak antar agama
·
konflik antar politik.
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar