Awal cerita di mulai saat ada seorang anak perempuan yang bernama
Gisella Andrea Ibrahim atau biasa di panggil Gisell, Gisell tinggal di
Kota Bogor, Jawa Barat bersama kedua orang tuanya, Pratiwi Wijaya dan
Muh.Ibrahim. Gisell sekolah di SMPN 2 Cahaya Bangsa, Gisell duduk di
kelas VII.11, Gisell dimasukkan ke kelas unggulan. Disitulah ia bertemu
sahabat barunya yaitu Nickta Maya Anggraini, atau yang kerap di panggil
Aini, dia sahabat Gisell yg paling cantik, namun Aini merupakan anak
yang pendiam, dia sering terlihat pucat, Aini mempunyai adik yang duduk
di bangku SD, adik Aini bernama Aura.
Sebelum Gisell bersahabat dengan Aini ia sudah terlebih bersahabat
dengan Liona Dwi Kirana, atau yang kerap di panggil Kirana, Kirana
merupakan sahabat Gisell yang paling ia sayang, sejak SD Gisell sudah
bersahabat dengannya. Kirana merupakan anak konglomerat di Bogor,
walaupun ia anak konglomerat (orang kaya) namun ia sama sekali tidak
sombong ia bahkan sangat dermawan dan tidak boros.
Pada suatu hari, pada jam pertama Gisell belajar Kimia, Pak Guru
membagi mereka menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri
dari 4 orang, aku masuk di kelompok 2 yang terdiri dari : Gisell,
Kirana, Aini, dan salah seorang anak yang bernama Fauziah Citra Adelia
atau yang kerap di panggil Citra. Pada saat praktikum, Aini tiba-tiba
pusing akhirnya Kirana mengantarnya ke UKS, Gisell tak ikut mengantar
Aini karena ia ketua kelompok, ia tidak mungkin meninggalkan tanggung
jawab, jadi ia hanya mengerjakan tugas dan berdoa agar Aini tak apa-apa.
Karena memikirkan Aini, Gisell pun tak serius mengerjakan praktikum,
dan tanpa ia sengaja, cairan Kimia tumpah ketangannya, Gisell pun panik
dan menangis, kemudian Citra yang ada didekatnya langsung membawa Gisell
ke UKS diikuti oleh guru dan teman-teman Gisell. Tangan Gisell diobati
oleh Citra, ia kagum dengannya walaupun ia tak mengenalnya dia tetap
menolongnya.
Saat jam istirahat dengan tangan Gisell yang di balut perban, kedua
sahabatku yakni Aini dan Kirana panik dan bertanya “tanganmu kenapa
Gisell, kok di perban” Tanya Kirana. “tadi saat praktikum Kimia tanpa
sengaja cairan Kimia tumpah ketanganku dan melepuh” jawab Gisell. “tapi
kamu nggak apa-apa kan?” Tanya Aini. “nggak apa-apa kok, oh ya keadaan
kamu gimana, kamu nggak apa-apa kan? “Tanya Gisell.” “aku cuma sakit
kepala biasa kok, aku nggak apa-apa” Jawab Aini. “oh ya siapa yang
mengobati dan membawamu ke UKS?” Tanya Kirana. “Citra” singkat Aini.
“kita harus berterima kasih padanya karena ia telah mengobatimu, ayo
kita cari dia di kantin” ajak Kirana. “ayoo.” kata Aini.
Saat di kantin Gisell, Kirana, dan Aini bertemu dengan Citra dan
langsung menghampirinya, “Citra, terima kasih ya, udah nolong aku tadi”
kata Gisell. “iya Sell sama-sama” kata Citra. “oh ya kamu mau nggak
gabung ama kita?” Tanya Kirana. “boleh..” jawab Citra. Dan sejak saat
itu Gisell, Kirana dan Aini bersahabat dengan Citra.
Suatu hari saat di sekolah, Gisell dan sahabat-sahabatnya janjian
untuk piknik ketaman. Dan saatnya pun tiba Gisell ke taman dengan hati
yang riang, saat sampai di taman Gisell menemui dua sahabatnya Aini dan
Citra tanpa Kirana Gisell pun bertanya. “Aini, kok Kirana belum
datang?” Tanya Gisell. “akun juga nggak tahu” jawab Aini. “tunggu aja,
nanti juga datang kok” kata Citra. Sudah 3 jam meraka bertiga menunggu.
Hari pun mulai gelap Kirana belum datang juga, baru kali ini Gisell
dikecewain oleh Kirana. Dan akhirnya mereka bertiga pun pulang dengan
hati kecewa.
Keesokan harinya, Gisell, Aini dan Citra menunggu Kirana. “duh itu
anak kok belum datang sih” kata Citra. Tiba-tiba Kirana datang, namun
kali ini ia datang dengan ayahnya dan tidak memakai baju sekolah. “Kir..
lho kok nggak ketaman kemarin dan lho kok juga nggak pakai baju sekolah
sih?” Tanya Gisell. “kemarin aku nggak sempat pergi kemarin ayah ku
stress karena ia di tipu dan akhirnya bangkrut, jadi aku nemenin Ayahku
aku takut terjadi apa-apa sama ayahku, karena itu ayahku mengajakku ke
rumah nenekku di Australia untuk melanjutkan hidup, karena ayah ku tak
punya apa-apa lagi sekarang, jadi aku akan pindah sekolah ke Australia”
kata Kirana sambil meneteskan air mata. “jadi kamu mau ninggalin kami?”
Tanya Gisell. “maaf teman-teman aku terpaksa harus meninggalkan kalian,
oh ya ayahku udah mau ke Bandara, aku pergi dulu ya teman-teman, jangan
lupakan aku” kata Kirana sambil naik ke bus. “selamat jalan Kirana,
hati-hati dan jangan lupakan kami juga” kata Citra yang menangis.
Akhirnya lonceng berbunyi orang yang biasa duduk di dekat Gisell, pergi
meningglakannya.
Sudah hampir 2 bulan Gisell pergi, pada suatu hari Aini mimisan di
kelas, hidungnya mengeluarkan darah, akhirnya ayahnya datang
menjeputnya, untuk di bawa ke rumah sakit, Gisell dan Citra tak ikut
karena mereka harus belajar. Tak lama kemudian lonceng pulang pun
berbunyi, Gisell dan Citra bergegas ke rumah sakit, saat sampai ke rumah
sakit, “tok.. tok.. tok.” bunyi pintu saat di ketuk oleh Citra. Saat
pintu dibuka mereka berdua langsung lari menghampiri Aini yang terbaring
lemah di Rumah Sakit, “kamu saki apa Aini?” Tanya Gisell. “aku nggak
apa-apa kok” jawab Aini. “nggak apa-apa gimana, kamu aja nggak bisa
bangun” kata Citra. Kemudian, seorang suster masuk ke kamar Aini untuk
memanggil orang tua Aini untuk menghadap ke Dokter. Saat sampai ke
dokter Ibu Aini bertanya “bagaimana dok.. anak saya sakit apa?” Tanya
Ibu Aini. “maaf Bu, maaf Pak, sulit untuk mengatakannya, ternyata anak
Ibu dan Bapak sakit Kanker Darah Stadium 3” kata Dokter. “apa dokk..
nggak mungkin, anakku nggak mungkin sakit separah itu, nggak mungkin
dok” kata Ayah Aini yang tak dapat membendung air matanya. “tapi inilah
kenyataannya pak, ini takdir dari Allah” kata Dokter. “Pahh.. Aini Pahh”
tangis Ibu Aini.
Kemudian Ayah dan Ibu Aini, masuk ke kamar dengan membawa surat
kesehatan Aini dari dokter, Aini bertanya “Mahh, Aini sakit apa Mah?”.
“nggak apa-apa nak, kamu sakit biasa karena kecapean” kata Ibu Aini. Ibu
Aini tak ingin memberi tahu keadaan Aini sekarang karena ia takut Aini
kehilangan semangat untuk hidup. Setelah itu Gisell dan Citra pun
beramit pulang ke rumah mereka masing-masing.
4 hari kemudian, Aini pun diputuskan untuk dipulangkan, namun belum
diperbolehkan ke sekolah, akhirnya Gisell dan Citra pergi menjenguknya,
saat berada di kamar Aini, Gisell tiba-tiba sakit perut dan minta izin
ke toilet, saat ke toilet Gisell menemukan surat yang berisi tentang
penyakit yang di derita Aini, saat membaca surat itu Gisell sangat
bersedih ternyata sahabatnya menderita Kanker Darah Stadium 3. Kemudian
Gisell langsung mengambil surat itu. Setelah itu, Gisell masuk ke kamar
Aini, setelah beberapa jam Gisell dan Citra berpamit pulang.
2 hari kemudian, Aini pun kesekolah, ia masih terlihat pucat, namun
Citra tak ke sekolah karena ia mengikuti suatu lomba jadi dia tidak
sempat ke sekoah. Saat jam pelajaran di mulai, Aini lupa membawa buku,
jadi ia ingin meminjam buku sama Gisell. “Sell, aku lupa bawa buku nih,
aku pinjam buku kamu yah” kata Aini. “oh iya, ambil aja di tas” kata
Gisell. Saat Aini membuka tas Gisell, ia melihat kertas yang berisi
penyakit yang dideritanya, dan ia pun pingsan saat mengetahui bahwa
dirinya mengidap penyakit separah itu. Setelah itu semua siswa di kelas
langsung kaget akhirnya Gisell membawa Aini ke rumah sakit dan langsung
menghubungi orang tuanya.
Saat sampai di rumah sakit Gisell kemudian menhubungi Citra dan
menyuruhnya ke RS, lalu tiba-tiba HP Gisell berbunyi lagi dan ternyata
yang menelpon adalah Kirana. “halo Gisell, aku ada di Indonesia
sekarang, penipu ayahku sudah di tangkap jadi semua asset-aset ayahku
sudah dikembalikan, jadi aku kembali, oh ya kamu di mana aku ke situ aku
rindu banget sama kamu, Aini, dan Citra” kata Kirana. “aku di rumah
sakit, Aini masuk RS karena menderita Kanker Darah, sedangkan Citra lagi
ikut lomba jadi kira-kira ia baru datang sekitar 2 jam lagi” kata
Gisell. “Aini sakit… ok aku ke sana secepatnya, sampai jumpa disana”
kata Kirana. “iya” jawab Gisell.
Setelah menutup telepon dari Kirana orang tua Gisell pun keluar dari
ruang dokter dan langsung memberi tahu saya bahwa Aini harus di operasi
karena itu jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Aini. Tak lama
kemudian Kirana datang bersama ayahnya, dan langsung lari berpelukan
dengan Gisell. 1 jam kemudian dokter keluar dari ruang operasinya dan
langsung menemui orang tua Aini. “kami sudah berusaha, namun operasinya
gagal, dan sekarang Aini koma, kecil kemungkinan ia bisa selamat” kata
dokter. “apa dokter Aini…” tangis Ibu Aini. Mereka pun langsung masuk ke
kamar Aini, Aini terlihat tidak sadarkan diri, saat di kamar Aini,
Citra mengabarkan Gisell kalau ia sudah sedang perjalanan ke rumah
sakit. Dan tiba-tiba, Aini sadar dan langsung bangun memeluk ayah dan
ibunya, karena itu mereka semua terkejut dan langsung memanggil dokter,
saat dokter memeriksanya dokter berkata. “ini mukjizat dari Allah kanker
yang bersarang di tubuh Aini hilang dengan sendirinya, dan sekarang
Aini sudah sembuh total, dan sudah boleh pulang’kata dokter..
“alhamdulillahh.. Aini..” kata ibu Aini.
Akhirnya mereka keluar dari kamar Aini dan bergegas pulang, namun
Gisell, meminta izin kepada orang tua Kirana dan Aini untuk tetap di
rumah sakit menunggu Citra, akhirnya orang tua Aini dan Kirana pulang.
“akhirnya kita sudah bersama lagi, tapi kok Citra belum datang yah” kata
Kirana. Dan tiba-tiba datanglah sebuah mobil ambulance yang berisi
mayat Citra yang sudah tak dikenali, akhirnya Gisell, Kirana, dan Aini
sangat kaget dan langsung menghampiri mayat Citra. “Citra… bangun Citra,
huhuhu” tangis Gisell. Ternyata Citra meninggal karena kecelakaan Bus
saat ingin ke Rumah Sakit. Dan akhirnya orang tua Citra datang untuk
mengambil Citra.
Keesokan harinya, Gisell, Kirana dan Aini pergi ke rumah Citra,
kemudian mereka pun membawa Citra ke pemakaman, “Citra selamat tinggal,
terima kasih udah mau jadi sahabatku” tangis Gisell. “Citra terima kasih
sudah menemani Gisell dan Aini saat aku pergi” kata Kirana. “Citra
terima kasih sudah mendoakanku, menjengukku saat ku terbaring dirumah
sakit” kata Aini. Akhirnya mereka bertiga pun pulang ke rumah
masing-masing.
2 tahun kemudian Gisell, Kirana dan Aini bertemu dengan Citra. “Citra
kamu masih hidup, kok bisa” kata Kirana. “sebenarnya mayat yang kalian
temukan bukanlah mayatku, 2 tahun yang lalu seorang nenek menemukanku
masih hidup, dan langsung merawatku, karena aku lupa rumahku jadi aku
tinggal bersamanya, tapi lama kelamaan aku mulai ingat kalian dan akupun
langsung di antar kerumahku” kata Citra. “akhirnya kita sudah bersama
lagi dan takkan pernah terpisah” kata Kirana. “iyyaa” kata Aini.
Akhirnya Gisell pun juga berkata “Oh Tuhan Jangan Ambil Sahabatku lagi
dariku…”. Akhirnya mereka pun menjadi sahabat yang tak terpisah
selamanya…
*Tamat*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar